This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 13 Oktober 2013

Ketika Prabowo Bicara Merosotnya Prestasi Timnas Sepakbola

Sosok Prabowo Subianto setelah meninggalkan dinas militer, lebih dikenal kiprahnya di organisasi himpunan tani. Sementara di bidang olahraga, mantan Danjen Kopassus ini juga dikenal sebagai pembina pencak silat. Namun, belakangan publik lebih mengenal sosok Prabowo sebagai petinggi Partai Gerindra.
Dalam sebuah kesempatan, Prabowo memberikan tanggapannya tentang prestasi sepakbola nasional usai timnas yang dilabeli nama Indonesia Dream Team dikalahkan klub raksasa Inggris Arsenal dengan skor telak 7-0. Menurut mantan Pangkostrad di era 1998 ini krisis kepemimpinan di tubuh PSSI dan pemangku kepentingan lainnya berdampak pada merosotnya prestasi sepakbola nasional.
"Prestasi tim nasional semakin menurun. Hal itu harus menjadi perhatian khusus terutama dalam pembenahan masalah kepemimpinan yang nantinya akan berpengaruh kepada manajemen persepakbolaan nasional dan pembangunan karakter," ujar Prabowo.
Prabowo yakin kualitas pemain sepakbola nasional sudah baik. Tapi penentu kualitas sepakbola adalah mutu pemimpinnya. "Jadi sebaiknya mencari pemimpin yang baik dulu, dan kemudian baru bicara masalah permainannya," ungkapnya.
Jauhnya skor 7-0 saat laga timnas melawan Arsenal menggambarkan jauhnya kesenjangan kualitas sepakbola antara keduanya. Prestasi sepakbola nasional di tingkat Asia Tenggara pun belum bisa dibanggakan karena belum sekalipun memenangi gelar juara Piala AFF yang menjadi lambang supremasi sepakbola tingkat regional zona ASEAN.
"Memang saya pribadi menilai prestasi timnas kita mengalami penurunan. Saya masih ingat Indonesia pernah memiliki prestasi yang membanggakan dengan menahan imbang Timnas Rusia 0-0 pada Olimpiade 1956. Setelah itu, Indonesia selama bertahun-tahun sempat bertengger di posisi tiga zona Asia," katanya.
Tahun lalu, Indonesia sempat mengalami kekalahan telak 10-0 dari Bahrain pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup E. Banyak pihak yang menganggap konflik dualisme persepakbolaan merupakan penyebab menurunnya prestasi Timnas Indonesia. Tapi saat dualisme belum mengemuka, Tim Garuda juga sempat kalah telak dari Uruguay dengan skor 7-1. Sumber : klik sini

Ungguli Pelita Jaya, Aspac Menangi "Derby Jakarta"

Jakarta : Dell Aspac menutup laga derby melawan Pelita Jaya East dengan kemenangan mengesankan setelah membalikan keadaan di pertengahan kuarter terakhir, Sabtu melalui tembakan tiga angka Andakara Prastawa Dhyaksa yang membuat mereka unggul tipis dengan skor 56-55.
Prastawa memang menjadi bintang Aspac pada pertandingan itu dengan perolehan 20 poin, empat "steals" dan satu rebound Bahkan dua kali "steal"-nya di kuarter kedua berhasil membuat pertandingan berjalan ketat dan terjadi susul menyusul angka setelah sebelumnya Pelita membukukan selisih skor yang cukup jauh.
Setelah aksi Prastawa, posisi Aspac di kuarter keempat semakin meyakinkan dengan tembakan tiga angka dari Xaverius dan membukukan skor sementara menjadi 59-55 sebelum mencapai skor akhir di 78-71.
Selama selisih empat poin, permainan cepat terjadi Aspac memperoleh keberuntungan setelah pemain andalan Pelita, Andy "Batam" Pedjakusuma harus keluar karena telah lima kali foul.
Point Guard Pelita Kelly Purwanto tampak kewalahan menghadang Prastawa di kuarter terkahir dan membuat Prastawa yang merupakan pemain debutan pada musim ini kembali berhasil mencetak beberapa poin dan menegaskan keunggulan Aspac 78-71.
Aspac sebenarnya memulai pertandingan dengan ketenagan yang tidak terjaga. Beberapa kali kesalahan dan lubang saat "defense" mereka membuat Kelly dan Ferdinand Damanik berhasil membawa Pelita unggul jauh.
Di kuarter pertama, dua tembakan Kelly membuat Pelita unggul sementara dengan selisih empat angka sebelum dibalas Thoyib melalui "three poin play". "Drive" Kelly beberapa kali merepotkan pertahanan Aspac, ditambah lagi akurasi tembakan Andy Batam yang membawa Pelita unggul sementara dengan skor 30-14.
Ketertinggalan dengan jarak yang jauh tidak membuat Aspac tampil gugup. Di kuarter kedua mereka dapat bermain tenang dan perlahan dapat memperkecil selisih angka. Prastawa di pertengahan kuarter kedua membuat "assist" untuk forward Rizky Effendi sehingga dapat memperkecil ketertinggalan.
Kemudian tembakan tiga angka pemian ,Aspac Xaverius Prabowo berhasil membakar semangat anak-anak asuhan pelatih Rastafari Horongbala itu untuk mengejar ketertinggalan. Pelita Jaya, berhasil meredam ambisi Aspac untuk sementara setelah Ponsianus Nyoman berhasil mencetak poin setelah memanfaatkan "assist" dari Kelly.
Prastawa, yang juga putera dari sang pelatih, mencuri bola dari tangan Andy Batam. Semangat anak-anak Aspac semkain menggebu untuk memperkecil jarak setelah "lie up" dari Prastawa berhasil membuat skor hanya berselisih tipis. Skor kuarter kedua berakhir 38-39 untuk Pelita.
Kuarter ketiga dibuka dengan menanjaknya perolehan poin dari Pelita melalui "Lie Up" dari Shooting Guard Erick Sebayang dan juga center Fidyan Dini. Skor yang awalnya hanya berselisih satu poin, kembali melebar. Pelatih Aspac beberapa kali meperingati pemainnnya agar tetap tenang untuk dapat menyusul skor.
Shooting Guard Pelita, Ary Chandra, pemain yang hampir mendekati 1000 poin berhasil mencetak angka dan membuat skor menjadi 50-46. Kemudian ditambah satu poin dari "free throw" Damanik yang membuat kuarter ketiga berkesudahan 51 -48.
Di kuarter terakhir, aksi Prastawa dan Effendy menenggelaemkan keinginan Pelita untuk memeprtahankan rekor tak teralahkan di Musim Ketiga Liga Bola Basket Nasional ini. Aspac mengukuhkan timnya sebagai klub yang belum pernah kalah dan memelihara tekadnya untuk sapu bersih pertandingan di Jakarta. Sumber : klik sini

Prabowo Sangat Yakin dengan Skuad Merah Putih

Jakarta: Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya akan kesebelasan Indonesia. Meski tidak menyebut angka kemenangan bagi pasukan Merah Putih, Prabowo menegaskan sangat yakin atas perjuangan putra terbaik Tanah Air di laga final pertama AFF 2010 itu.
"Saya kira mereka telah menunjukkan prestasi luar biasa hingga mencapai final dan itu harus kita dukung serta hargai," kata Ketua Persatuan Silat Antarbangsa (Persilat) di Jakarta, Ahad (26/12). Indonesia bertemu Malaysia di final Piala AFF 2010 setelah menyelesaikan semifinal dengan kemenangan agregat 2-0 atas Filipina.
Kedua tim dari negara serumpun itu sudah bertemu satu kali pada laga penyisihan Grup B di stadion utama Gelora Bung Karno, dengan Indonesia menang 5-1. Pertandingan pertama final AFF 2010 diselengarakan di Bukit Jalil, Malaysia, sedangkan pertandingan kedua diselenggarakan di Gelora Bung Karno pada Rabu depan . Sumber : klik dini

Laga Timnas, Polisi Siapkan 600 Personel

Solo: Polresta Solo siap mengamankan laga uji coba Timnas Senior versus Timnas U-23 di Stadion Manahan, Solo, Jateng. Sebanyak 600 personel disiagakan untuk laga yang rencananya akan disiarkan langsung SCTV, malam ini, Kamis (18/9) itu.
Menurut Kapolresta Solo Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo, pihaknya telah melakukan mapping lokasi pertandingan. Antrean tiket dan pintu masuk menjadi dua lokasi yang mendapat penjagaan esktra ketat. Lebih lanjut, jumlah personel di atas juga terdiri dari sekitar 200 polisi wanita untuk mengamankan suporter dari kaum hawa yang diperkirakan tidak kalah antusias ikut menonton langsung.
Listyo menambahkan, aparat keamanaan akan berkonsentrasi tinggi karena antusiasme penonton di Solo untuk menyaksikan Timnas berlaga begitu tinggi. Belum lagi dukungan dari luat Solo. Listyo bahkan mendengar Bonek, suporter Persebaya, akan datang dengan jumlah 100 sampai 200 orang.
Namun Listyo tidak merisaukan akan hal itu. Dia berharap koordinasi yang baik di antara suporter yang selama ini terjalin—saat menyaksikan laga Timnas—bisa menjaga suasana kondusif nantinya. Sementara itu, untuk laga Timnas Senior kontra Palestina yang dijadwalkan pada Senin (22/8), juga di stadion yang sama, Polresta Solo menyiagakan 800 personel Umber : klik disi