Ketua dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Hashim Djojohadikusumo menargetkan TMR untuk menjadi kebun binatang terbaik didunia. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai pembenahan seperti membangunan manajemen yang baik, transparan dan profesional menjadi kunci utama untuk mewujudkan pencapaian tersebut.
"Menjadi yang terbaik di dunia terbuka lebar, tapi itu mungkin dicapai apabila tersedia Rencana Induk (Master Plan) yang baik dan berjangka panjang serta Tata Kelola yang baik dan tekad bersama seluruh pemangku kepentingan," ujar Hashim dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Rabu, (9/10/2013).
Sebagai langkah awal, Hashim mengatakan pihaknya telah mengadakan dengar publik atau public hearing yang dilakukan pada senin, 7 Oktober 2013 lalu. Dalam public hearing yang dikemas dalam diskusi publik dan workshop bertajuk 'Menuju Masyarakat Ramah Satwa' itu, menghasilkan 20 poin penting yang akan menjadi acuan TMR untuk melakukan perbaikan di beberapa lini yang ada.
Beberapa poin tersebut yaitu TMR tidak akan menjadi milik swasta dan tetap milik negara (Pemprov DKI Jakarta), penyusunan master plan akan melibatkan publik serta memperhatikan kelengkapan fasilitas.
Selain itu pengelolaan manajemen akan dilakukan secara transparan, dengan artian publik dapat mengetahui bagaimana pengelolaan TMR melalui situs resmi TMR. Hal tersebut untuk mencegah adanya tidak korupsi dan juga mengedepankan fungsi konservasi, edukasi, penelitian, dan rekreasi.
TMR juga menerapkan standar pelayanan minimum, sebelum mempertimbangkan untuk menaikan harga tiket dan mewujudkan masyarakat ramah satwa dengan memberikan edukasi pendidikan formal, non-formal, informal serta menanamkan kepedulian kepada anak-anak.
"TMR ini adalah milik publik dan harus dijaga dan dikelola untuk kepentingan publik dan menjadi kebanggan Indonesia", tegas Hashim.
Adik Prabowo Subianto ini pun mengaku siap menjalankan petunjuk Jokowi, untuk mengutamakan Taman Margasatwa Ragunan sebagai pusat konservasi hewan dan tidak mendahulukan fungsi hiburan.
"Fungsi utama pokok konservasi dan edukasi. Pembenahan beberapa on going. Kita menunjuk arsitek yang tepat dan berpengalaman," kata Hashim.
Dalam kunjungannya ke Ragunan, Gubernur DKI Jakarta Jokowi juga berpesan kepada pihak pengelola dan pengawas Ragunan untuk melakukan 3 hal, agar kebun binatang kebanggaan warga Jakarta itu semakin lebih baik.
Pesan-pesan tersebut yaitu agar TMR dapat menjadi tempat pelestarian hewan, pusat edukasi dan penelitian, serta sebagai tempat rekreasi.
"Yang paling penting itu, untuk konservasi pelestarian dan ada fungsi pendidikan dan penelitian. Kemudian rekreasi. Rekreasi ini harus yang ketiga, jangan dinomorsatukan. Yang pasti kita komitmen memperbaiki Taman Margasatwa Ragunan ini," ujar Jokowi.
Saat ini, masterplan atau cetak biru desain pembenahan Ragunan sedang digodok. Ia mengatakan cetak biru tersebut harus benar-benar matang agar tetap bertahan menjadi yang terbaik hingga 100 tahun mendatang.
Selain itu, pihak pengelola juga membutuhkan masukan dari warga, sehingga digelar dialog publik untuk mengumpulkan saran masyarakat, LSM, pecinta satwa, serta pihak terkait lainnya.
"Oleh karenanya ada dialog publik. Dan itu semua nanti diberikan master plan, cetak birunya untuk Ragunan 50-100 tahun ke depan. Teknis jangan tanya saya. Tugas saya komitmen saya menyiapkan anggaran, Sumber : http://news.liputan6.com/read/716162/adik-prabowo-ingin-jadikan-bonbin-ragunan-yang-terbaik-di-dunia
0 komentar:
Posting Komentar