Para kader partai PDIP menjual kaos
bergambar wajah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang bertuliskan Jokowi 2014
usai Rakernas PDIP di Ancol, Jakarta, (08/09).
Partai Gerakan
Indonesia Raya mempersilakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai
calon presiden pada Pemilihan Umum 2014. Menurut Ketua Umum Gerindra Suhardi,
PDI Perjuangan berhak mengusung calon siapa pun.
"Itu haknya Mega (Ketua Umum PDI Perjuangan), kami tak bisa mencampuri," kata Suhardi ketika dihubungi Tempo, Senin, 9 September 2013. Dia mengatakan partai berlambang banteng moncong putih itu pasti sudah mempertimbangkan masak-masak atas pengusungan Jokowi.
Gerindra, kata Suhardi, mengingatkan bahwa Jokowi pernah berjanji memimpin Jakarta sampai lima tahun. Bila Jokowi melanggar janji, rakyat yang akan menilai. Mengenai komitmen tertulis yang diteken Gerindra dan PDI Perjuangan pada 2009, Suhardi mengatakan ada. Namun, dia tak tahu bentuknya seperti apa. "Yang paling tahu persis Mega dan Prabowo," kata dia.
Sebelumnya, Suhardi menolak pencalonan Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2014. Suhardi mengatakan partainya meminta bekas Wali Kota Surakarta itu menyelesaikan masa jabatannya di Jakarta. "Kami yang membawa dan mempopulerkan Jokowi. Kami menyayangkan kalau komitmennya berubah," kata Suhardi.
Gerindra sendiri, kata Suhardi, tetap pada pendirian untuk mengusung Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto. Ini berdasarkan Rapat Pimpinan Nasional 2010. Gerindra tak khawatir hadirnya Jokowi bakal mempengaruhi suara Prabowo pada Pemilihan Umum 2014 mendatang.
Pengajuan Jokowi sebagai calon presiden menguat setelah sejumlah pengurus daerah PDI Perjuangan menyebut namanya dalam rapat kerja nasional kemarin. Megawati juga memberi sinyal mendukung Jokowi. Megawati menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang bisa memperbaiki kondisi negeri ini.
"Itu haknya Mega (Ketua Umum PDI Perjuangan), kami tak bisa mencampuri," kata Suhardi ketika dihubungi Tempo, Senin, 9 September 2013. Dia mengatakan partai berlambang banteng moncong putih itu pasti sudah mempertimbangkan masak-masak atas pengusungan Jokowi.
Gerindra, kata Suhardi, mengingatkan bahwa Jokowi pernah berjanji memimpin Jakarta sampai lima tahun. Bila Jokowi melanggar janji, rakyat yang akan menilai. Mengenai komitmen tertulis yang diteken Gerindra dan PDI Perjuangan pada 2009, Suhardi mengatakan ada. Namun, dia tak tahu bentuknya seperti apa. "Yang paling tahu persis Mega dan Prabowo," kata dia.
Sebelumnya, Suhardi menolak pencalonan Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2014. Suhardi mengatakan partainya meminta bekas Wali Kota Surakarta itu menyelesaikan masa jabatannya di Jakarta. "Kami yang membawa dan mempopulerkan Jokowi. Kami menyayangkan kalau komitmennya berubah," kata Suhardi.
Gerindra sendiri, kata Suhardi, tetap pada pendirian untuk mengusung Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto. Ini berdasarkan Rapat Pimpinan Nasional 2010. Gerindra tak khawatir hadirnya Jokowi bakal mempengaruhi suara Prabowo pada Pemilihan Umum 2014 mendatang.
Pengajuan Jokowi sebagai calon presiden menguat setelah sejumlah pengurus daerah PDI Perjuangan menyebut namanya dalam rapat kerja nasional kemarin. Megawati juga memberi sinyal mendukung Jokowi. Megawati menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang bisa memperbaiki kondisi negeri ini.
0 komentar:
Posting Komentar