Kelantan, - "Penyelamatan Wilfrida adalah jalan Tuhan". Kalimat itu terlontar dari Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto menjawab tudingan pencitraan di balik upaya penyelamatan Wilfrida Soik, TKI yang terancam hukuman mati di Malaysia.
Bukan tanpa alasan Prabowo berkata demikian, selain campur tangannya, dia menyebut ada hal-hal positif yang secara kebetulan membantu upayanya menyelamatkan Wilfrida. Salah satunya soal ketepatan waktu.
"Timingnya tepat. Kalau saja kita terlambat, mungkin Wilfrida sudah tak bisa diselamatkan," ujar Prabowo saat berbincang dengan detikcom di VIP Lounge Bandara Sulta Ismail Petra, Kelantan, Malaysia, Senin (30/9/2013).
Prabowo mengaku pertama kali mendengar kasus yang melilit Wilfrida dari kader Gerindra Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal September 2013. Dia lalu bergerak cepat dengan terbang langsung ke Malaysia menemui TKI asal Belu, NTT, itu di penjara Kota Bharu, Kelantan, 13 November 2012.
"Dalam pertemuan itu saya tanya, masih perlu bantuan nggak, karena saya juga tidak ingin melangkahi pihak-pihak yang sudah memberi bantuan, termasuk pemerintah. Dia jawab perlu, maka kita bantu," ujarnya.
Usai pertemuan itu, Prabowo kemudian berkoordinasi dengan sahabat-sahabatnya di Malaysia membahas kemungkinan menyelamatkan Wilfrida dari tiang gantungan.
Pria 62 tahun ini memang memiliki banyak sahabat tokoh berpengaruh di Malaysia karena pernah tinggal lama dan mengenyam pendidikan di negeri jiran. Setelah mendapat banyak masukan, Prabowo menunjuk sahabatnya yang juga pengacara kondang Malaysia, Tan Sri Muhammad Shafee Abdullah, untuk membela Wilfrida.
Shafee kemudian menggandeng seorang pengacara lain bernama Tania Scavetti, wanita keturunan Australia-Italia yang telah lama beracara di Malaysia.
Prabowo lalu kembali ke Indonesia. Membiarkan tim hukumnya bekerja sembari menyusun rencana. Kemudian pada Minggu (29/9) kemarin lusa, sehari sebelum persidangan putusan sela digelar, dengan pesawat pribadi Prabowo kembali terbang ke Malaysia.
Namun dia tak langsung menuju Kelantan, melainkan singgah di Kuala Lumpur. Prabowo kembali bertemu sahabatnya, pengusaha terkemuka Malaysia Jasbir Chan, dan Tan Sri Shafee Muhammad untuk mengatur strategi sebelum persidangan.
Keesokan harinya, Senin (30/9), bersama Jasbir, Shafee dan Tania, masih menggunakan pesawat yang sama, Prabowo terbang ke Kelantan untuk hadir di persidangan putusan sela Wilfrida di Pengadilan Kota Bharu.
Tiba di pengadilan, Shafee berkoordinasi dengan pihak pemerintah Indonesia yang diwakili KBRI Malaysia. Shafee ingin jadi pimpinan tim pembela, dengan tetap melibatkan pengacara yang telah ditunjuk pemerintah.
Diskusi sempat terjadi, Prabowo maju untuk lobi. Pihak KBRI kemudian menerima Shafee jadi ketua tim pembela. Sidang yang dijadwalkan pukul 09.00 waktu setempat molor dua jam dan baru dimulai pukul 11.00. Persidangan itu dipimpin hakim tunggal Ahmad Zaidi.Setelah sidang dibuka, Ahmad Zaidi memberi kesempatan kepada Shafee untuk bicara. Pria yang juga menjadi pengacara UMNO, partai politik penguasa Malaysia, itu kemudian menyampaikan tiga permohonan, yaitu penundaan vonis, pengecekan tulang untuk memastikan umur Wilfrida, dan salinan catatan sidang.
Hakim mengabulkan seluruh permohonan Shafee dan menunda putusan sela hingga 17 November 2013. Hakim juga berkenan untuk mendengar pembelaan yang akan disusun ulang oleh Shafee.
Padahal, kabar yang diterima detikcom, sebelumnya persidangan direncanakan digelar secara marathon hingga putusan vonis pada Selasa (1/10), usai putusan sela.
Sampai di situ usaha Prabowo untuk menyelamatkan Wilfrida berhasil untuk sementara. Dia berharap untuk selanjutnya Wilfrida bisa bebas dari tiang gantungan.
Meski telah menunjukkan usaha sungguh-sungguh, Prabowo menyadari tetap akan ada pihak yang berprasangka negatif menganggap usahanya sebagai bagian dari pencitraan jelang Pemilu 2014. Namun dia tak peduli.
"Saya heran kenapa masih ada yang berpikir negatif, padahal ini menyangkut nyawa anak bangsa. Tapi kalau memang ini dianggap pencitraan, maka saya berharap banyak tokoh lain yang melakukan pencitraan sama seperti yang saya lakukan. Agar banyak TKI kita yang bisa diselamatkan," ujarnya.
Shafee mengonfirmasi tekad sahabatnya itu. "Pak Prabowo tak peduli rupiah yang dia habiskan (untuk membayar saya-red). Dia hanya ingin menyelamatkan Wilfrida," ujar Shafee,Wasekjen Gerindra, Sudaryono, yang menemani Prabowo ke Malaysia, mengatakan bukan kali ini saja Prabowo berupaya menyelamatkan TKI yang berada di luar negeri. Sudaryono menuturkan sebelumnya Prabowo telah membantu upaya pemulangan 300 TKI di Jordania dengan jalan melobi Raja Abdullah II yang merupakan sahabat pendiri Partai Gerindra itu.
"Sekarang apa jadinya kalau tidak ada tim pembela dari Bapak? Mungkin Wilfrida sudah digantung," ujar Sudaryono.
Upaya Prabowo untuk menyelamatkan Wilfrida hingga tahapan saat ini memang berasa manis. Namun manis itu akan hilang jika pada akhirnya Wilfrida tetap dihukum tiang gantungan. Jika tak ingin dianggap sekadar pencitraan, Sang Jenderal harus konsisten berusaha menjauhkan Wilfrida dari tiang gantungan.
"Kita berusaha maksimal, namun pada akhirnya kita serahkan kepada Tuhan dan pengadilan Malaysia," ujar Prabowo. Sumber : http://news.detik.com/read/2013/10/01/055101/2373824/10/4/prabowo-penyelamatan-wilfrida-adalah-jalan-tuhan
0 komentar:
Posting Komentar